Hidup Tak Sesulit Keluhan Orang
Baca judulnya aja ngeri ya, padahal kenyataan yang anda alami adalah sebaliknya, hidup anda bisa sesuai dengan keluhan-keluhan yang tiap hari anda dengarkan.Mungkin anda pernah menjumpai beberapa teman anda menyampaikan keluhan hidupnya pada anda, obrolan semacam ini bisa terjadi kapan saja, mungkin pada waktu teman anda curhat, pada waktu ngobrol santai diwarung, dll.
Keluhan-keluhan tersebut berupa ketidakpuasan, kekecewaan, kritik, kesusahaan, peristiwa yang kurang menyenangkan yang telah lewat, dll.
Sebenarnya apa yang akan terjadi pada pikiran ketika kita mendengar teman yang menceritakan sebuah keluhan kepada kita, pikiran anda bisa merasakan kegalauan atau kekecewaan yang sama dengan teman anda yang sedang mengeluh tadi.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, karena pikiran anda beresonansi dengan cerita keluhan tersebut, misalnya begini, teman anda mengeluhkan tentang kondisi keuangannya, bisnis yang sepi dan lesu, penghasilanya berkurang, pernah ditipu orang, dll. Otomatis pikiran anda tentu saja akan ikut berempati dan perasaan anda ikut merasakan kegalauan si pengeluh tadi.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal ini, selama anda ikut menenangkan kegundahan si pengeluh, agar melupakan atau mengikhlaskan masalahnya, yang jadi masalah adalah ketika anda ikut tertular oleh virus kegundahan yang dikeluhkan teman anda. Padahal anda sama sekali tidak mengalaminya sendiri.
Anda sudah lihat bedanya kan? Termasuk yang manakah anda? Menenangkan si pengeluh, memberinya energi positif, menasehati dan menyemangati si pengeluh ataukah anda malah jadi ikutan resah karena mendengar keluhan tersebut.
Kembali ke judul, di antara semua keluhan teman-teman anda yang pernah anda dengarkan, apakah anda merespon dengan ikut kecewa dan malah takut jangan-jangan kejadian yang mereka alami akan menimpa anda suatu saat.
Disinilah hidup akan jadi rumit dan sulit, ketika beberapa teman anda mengeluhkan sulitnya mencari uang, dll, lalu anda membenarkan keluhan tersebut, kemudian anda menyimpulkan hal itu sebagai kebenaran, ditambah lagi, otak anda akan mencari pembenaran dengan mungunduh memori di otak anda tentang keadaan sulit, dll. Lalu hormon ditubuh anda merespon dengan mengeluarkan enzim kimiawi yang membuat tubuh anda cemas akan kesulitan hidup.
0 komentar: